Rabu, 02 April 2008

KONFLIK INTERNAL

Setiap manusia di dunia pasti mempunyai konflik. apakah konflik itu dengan orang tuanya sendiri atau dengan orang lain. Nah pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan sebuah konflik yang ada pada diri saya dengan orang yang terdekat. pada suatu hari ketika saya sedang menunggu detik-detik pengumuman kelulusan, saya sangat tegang sekali, saya mondar-mandir tidak jelas begitu. pada saat saya sedang berdiri disamping kontrakan, saya lalu melihat ada orang didalam kontrakan itu, padahal saya tahu kalau orang kontrakan itu pada pergi. Dengan ketakutannya, saya pergi menemui ibuku, lalu saya dan ibu langsung menuju ke kontrakan. Ketika ibu saya menyuruh orang yang didalam itu keluar ternyata dia adalah keponakan ibu saya sendiri.Lalu saya melihat dia keluar lewat jendela, memang pada saat itu kebetulan sekali, kunci jendela kontrakan saya rusak. Karena itulah mudah sekali keponakan ibu masuk kedalam.
Sesampainya ia (atau sebutlah namanya Dedi) diluar lau saya ditampar oleh Dedi, malah bukan hanya ditampar saua tetapi hampir kepala saya dimasukin kedalam kolam air, untung saja ada ibuku yang langsung membelaku. Pada saat itu Dedi sangat marah sekali kalau ia saya tuduh mencuri.Lalu saya adu mulut dengan Dedi kalau saya tidak menuduh dia tetapi saya hanya bilang kepada ibuku kalau didalam ada orang.Lalu Dedi mulai memberontak dan bilang sama ibuku kalau dia tidak mencuri, kalau dia hanya ingin tahu seisi didalam rumah itu. Lalu Dedi berkata loe-loe semua mau saja dibodohin sama orang lain, dia ngontrak cuma bayar segini tapi loe lihat sendiri banyakbanget barang elektronik emang loe pada goblok. dengan kasarnya Dedi mencaci ibuku dan saya , lalu kata ibu biarkan saja kalau orang sedang stres.
Setelah kejadian itu saya nangis, saya berdoa kepada Allah minta ampun kepada-Nya. Hari itu hari yang sejarah sekali buat saya yaitu tanggal 19 juni 2006, ketika saya sedang melamun sambil menangisi kejadian tadi lalu ada tukang pos datang, yang dari tadi aku tunggu kedatangannya. Akhirnya pada saat aku ambil amplop itu dan kubuka, dengan terharu berselimut bahagia saya dinyatakan lulus lalu saya langsung sujud syukur kepada Allah. Saya teringat kejadian tadi pagi lagi, saya benar-benar sedih, padahalkan saya bukan nuduh ia mencuri tapi saya hanya ketakutan kenapa didalam ada orang? mulai saat itu hubungan saya dengan Dedi jadi musuhan malah sangat renggang sekali.